Polisi di Sumatra Utara kembali menjalankan tugasnya dengan menangkap lima remaja yang diduga terlibat dalam tawuran berdarah yang terjadi di Jalan Selebes, Belawan. Tawuran tersebut merenggut nyawa seorang remaja berinisial ES (16) akibat tembakan senapan angin, dan menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka-luka yang cukup serius.
Penangkapan ini dilakukan atas inisiatif Plt. Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Wahyudi Rahman. Melalui Kabag Ops, Kompol Jan Piter Napitupulu, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa tindakan tegas ini diperlukan untuk memulihkan keamanan dan ketenteraman di wilayah tersebut.
Tawuran ini bukanlah kejadian yang pertama di daerah tersebut. Akan tetapi, peristiwa kali ini mengakibatkan korban jiwa yang membuat masyarakat merasa prihatin dan was-was. Dengan adanya penangkapan ini, diharapkan masyarakat mendapatkan keadilan dan bisa merasa lebih aman.
Rincian Penangkapan Lima Pemuda Terlibat Tawuran
Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Belawan dan Brimob Polda Sumut berhasil menangkap lima pemuda dalam dua tahap penangkapan. Penangkapan pertama dilakukan pada Selasa (16/9) malam, di mana tiga orang ditangkap di Kelurahan Tanah 600 Marelan.
Pengembangan lebih lanjut dilakukan setelah interogasi terhadap para pelaku awal. Pada pukul 00.30 WIB, dua orang lainnya ditangkap di lokasi yang sama, menambah jumlah pelaku yang ditangkap menjadi lima orang, yaitu RM (18), APP (20), RS (23), ACP (19), dan HN (20).
Setelah penangkapan, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa tujuh senjata tajam, empat pelontar panah, dan enam anak panah. Barang bukti ini dipastikan akan digunakan dalam proses penyidikan lanjutan yang sedang berlangsung.
Proses Hukum dan Harapan Untuk Masyarakat
Saat ini, kelima pemuda yang ditangkap masih dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan peran masing-masing dalam tawuran tersebut. Kompol Jan Piter menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, proses hukum akan dilanjutkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar. Mereka dihimbau untuk tidak terprovokasi dan melaporkan jika mengetahui aktivitas mencurigakan yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Komitmen dari pihak kepolisian untuk menegakkan hukum adalah harapan bagi masyarakat yang ingin hidup dalam suasana aman. Dukungan masyarakat juga sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman dari kejahatan, termasuk tawuran.
Kronologi Tawuran dan Akibatnya bagi Masyarakat
Tawuran yang memakan korban terjadi pada Minggu (24/9) dini hari. Dalam insiden itu, para pemuda saling membawa senjata tajam, kayu, serta senjata api ilegal di tengah jalan. Situasi ini tentunya menciptakan ketakutan bagi masyarakat sekitar, terutama orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Seiring dengan pelaksanaan tawuran tersebut, satu unit rumah warga terbakar sebagai akibat dari kerusuhan. Ini menunjukkan dampak negatif yang sangat luas, bukan hanya pada pelaku, tetapi juga pada masyarakat yang tidak bersalah.
Korban tewas, ES, mengalami luka tembakan di bagian dada. Di samping itu, empat orang lainnya, dengan inisial FS (18), IN (27), R (20), dan AM (7), mengalami berbagai macam luka akibat tawuran dan kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.