Di Indonesia, pemilihan jurusan kuliah kerap menjadi salah satu keputusan paling penting bagi para pelajar. Salah satu aspek yang sering menjadi pertimbangan adalah prospek gaji setelah lulus, yang tentu saja berpengaruh pada keberlangsungan hidup dan karier mereka.
Tetapi, tidak semua jurusan memiliki prospek gaji yang menjanjikan. Beberapa jurusan bahkan tercatat sebagai yang terendah dalam hal penghasilan, terutama di awal dan pertengahan karier.
Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Terendah
Sebuah studi menunjukkan bahwa lulusan jurusan bahasa asing memiliki median gaji terendah, yaitu sekitar USD40.000 per tahun. Ini mungkin mengejutkan banyak orang, mengingat pentingnya kemampuan bahasa asing di era globalisasi saat ini.
Di urutan berikutnya, ada jurusan ilmu sosial umum dengan median gaji sebesar USD41.000. Meskipun memiliki peran penting dalam masyarakat, bidang ini sering kali tidak dihargai sebanding dengan kontribusinya.
Selanjutnya, seni pertunjukan juga masuk dalam daftar ini dengan median gaji sekitar USD41.900. Meski merupakan bidang yang kreatif dan dinamis, peluang kerja yang terbatas membuat gaji di sektor ini menjadi rendah.
Apa Saja Jurusan Lain yang Tercatat Memiliki Gaji Rendah?
Lulusan antropologi dan pendidikan anak usia dini masing-masing memiliki median gaji sebesar USD42.000. Kedua jurusan ini memiliki dampak signifikan dalam pengembangan masyarakat, tetapi tetap berada di urutan bawah dalam hal kompensasi.
Selain itu, jurusan ilmu keluarga dan konsumen, pendidikan umum, serta biologi umum juga memiliki median gaji yang tidak jauh berbeda, sekitar USD42.000. Ini menunjukkan bahwa meskipun jurusan-jurusan tersebut penting, hasil finansial yang diterima jauh dari harapan.
Selanjutnya, layanan sosial serta teologi dan agama juga mencatatkan median gaji yang sama. Hal ini menggambarkan bahwa banyak profesi yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat justru menghadapi tantangan dalam hal imbalan finansial.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji Lulusan Jurusan Tertentu
Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat gaji lulusannya adalah kebutuhan pasar kerja dan kesempatan kerja. Meskipun beberapa jurusan dianggap penting, apabila tidak ada permintaan yang sesuai di industri, gaji yang ditawarkan pun menjadi rendah.
Selain itu, lokasi geografis juga memainkan peran penting dalam menentukan gaji. Di beberapa daerah, lulusan dari jurusan tertentu mungkin mendapatkan kompensasi yang lebih baik dibandingkan di daerah lain, tergantung pada faktor ekonomi lokal.
Pendidikan lanjutan dan pengalaman kerja juga dapat menjadi pembeda signifikan dalam hal gaji. Lulusan yang melanjutkan ke pendidikan pascasarjana atau memperoleh sertifikasi tambahan cenderung mendapatkan tawaran yang lebih baik di pasar kerja.
Pentingnya Memilih Jurusan dengan Bijak
Pemilihan jurusan sebaiknya tidak hanya didasarkan pada prospek gaji. Siswa juga perlu mempertimbangkan minat dan bakat mereka, karena karier yang dibangun atas dasar passion biasanya lebih memuaskan dan berkelanjutan.
Sebagai contoh, meskipun jurusan seni pertunjukan mungkin memiliki gaji yang rendah, mereka yang berjiwa seni sering kali merasa lebih bahagia dan tertantang dalam bidang ini. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja bukan hanya ditentukan oleh gaji belaka.
Di sisi lain, para siswa juga harus realistis tentang kemungkinan pendapatan mereka. Menghadapi fakta bahwa tidak semua jurusan menjanjikan gaji tinggi dapat membantu mereka untuk lebih siap dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus.