Setiap 3 Desember, dunia merayakan Hari Berpelukan (Let’s Hug Day), sebuah momen yang didedikasikan untuk merayakan kehangatan dan kenyamanan dari sebuah pelukan. Dalam kehidupan sehari-hari, pelukan menjadi sebuah sarana untuk mengekspresikan perasaan yang lebih mendalam daripada sekadar kata-kata.
Pelukan bukan sekadar gerakan fisik, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental dan emosional. Dalam berbagai situasi, pelukan dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan, yang sering kali kita butuhkan.
Hari Berpelukan mengajak setiap orang untuk lebih mengapresiasi nilai keintiman yang terjalin melalui pelukan. Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih jauh mengenai asal usul dan makna di balik pelukan ini.
Sejarah Singkat Tentang Hari Berpelukan dan Asalnya
Asal-usul let’s Hug Day masih merupakan misteri yang menarik. Menurut beberapa sumber, Kevin Zaborney dikenal sebagai tokoh yang mengusulkan ide hari berpelukan ini, meskipun ia lebih dikenal dengan penciptaan National Hugging Day pada 31 Januari.
Penting untuk diingat bahwa Zaborney juga mendorong pentingnya meminta izin sebelum memeluk seseorang. Pelukan yang dilakukan tanpa persetujuan bisa menciptakan ketidaknyamanan bagi orang lain.
Kata ‘hug’ diyakini berasal dari bahasa Old Norse ‘hugga’, yang berarti ‘menghibur’, atau dari kata dalam bahasa Jerman ‘hegen’, yang berarti ‘menyayangi’. Kata ini mula-mula digunakan dalam bahasa Inggris pada abad ke-16.
Makna Emosional di Balik Pelukan
Pelukan dapat meningkatkan koneksi emosional yang mendalam antara individu. Saat kita berpelukan, tubuh kita melepaskan endorfin dan oksitosin, dua hormon yang berfungsi untuk meredakan stres dan menciptakan rasa kasih sayang.
Selain itu, pelukan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi rasa cemas. Pelukan memberi kita kenyamanan yang dibutuhkan, terutama di saat-saat sulit.
Merangkul orang lain dalam pelukan bisa menjadi sebuah cara untuk membantu mereka mengatasi perasaan negatif. Dalam konteks ini, pelukan menjadi sebuah tindakan simpati yang mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian.
Pelukan dalam Berbagai Budaya
Di berbagai belahan dunia, pelukan memiliki makna dan cara yang berbeda. Di budaya barat, pelukan umumnya digunakan sebagai tanda kasih sayang antar teman dan keluarga.
Sementara di beberapa budaya lain, pelukan mungkin lebih jarang terjadi dan dianggap sebagai intensitas emosional yang tinggi. Namun, di mana pun pelukan dilakukan, kehangatan yang dirasakannya tetap universal.
Pelukan bisa menjadi simbol harapan dan persahabatan. Dalam konteks sosial, pelukan juga dapat membantu meruntuhkan batasan dan menciptakan persatuan di antara individu, terlepas dari perbedaan yang mungkin ada.




