Banjir hebat melanda Kecamatan Baolan di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, baru-baru ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Ketinggian air mencapai atap rumah warga, mengakibatkan berbagai masalah bagi penduduk setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolitoli melaporkan bahwa total ada 171 rumah yang terdampak akibat bencana ini. Kondisi ini memaksa banyak warga untuk mencari tempat yang lebih aman demi keselamatan mereka.
Pihak berwenang mencatat bahwa banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai Lembe pada hari Jumat sekitar pukul 17.00 WITA. Air dari sungai meluap dan sistem drainase permukiman tidak mampu menampung debit air yang besar, sehingga menyebabkan situasi semakin parah.
Penyebab Banjir di Kawasan Tolitoli yang Memprihatinkan
Pendamparan air yang deras dan sistem drainase yang buruklah yang memicu banjir ini. Dari data yang dihimpun, terlihat bahwa infrastruktur yang ada tidak dapat mengatasi volume air yang besar selama hujan deras.
Situasi itu diperparah oleh ketidakmampuan drainase untuk mengalirkan air secara efisien. Oleh karena itu, petugas yang ditugaskan melakukan pemantauan dan pemetaan area terpapar sangat penting guna mengurangi risiko di masa depan.
Dalam rilisnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengungkapkan bahwa sejumlah fasilitas umum juga terdampak oleh banjir. Fasilitas pendidikan, sarana ibadah, fasilitas kesehatan, hingga akses jalan turut terendam, membuat mobilitas dan aktivitas penduduk terganggu.
Evakuasi Warga yang Terpengaruh oleh Banjir
Tim gabungan mulai melaksanakan evakuasi bagi warga yang terdampak di Tuweley, Baru, dan Panasakan. Proses evakuasi ini terjadi pada sore hari dengan prioritas tinggi untuk memastikan keselamatan mereka.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, melaporkan bahwa hujan deras yang berkelanjutan menjadi tantangan tersendiri dalam proses evakuasi. Tim reaksi cepat (TRC) yang terlatih siap membantu warga terjebak banjir.
Penting untuk diketahui bahwa informasi awal menunjukkan tidak ada korban jiwa akibat bencana ini. Namun, banyak warga memilih untuk mengungsi ke daerah lain untuk menghindari bencana lebih lanjut.
Tindakan Darurat dan Pemantauan Situasi Terkini
BPBD Sulawesi Tengah terus melakukan pemantauan di lapangan serta berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk merespons situasi yang sedang berlangsung. Penilaian terhadap dampak banjir perlu dilakukan secara menyeluruh untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Di Kelurahan Baru, banyak jalan yang terendam air, termasuk Jalan Magamu, Jalan Veteran, dan Jalan Sultan Hasanudin. Pemantauan di Kelurahan Panasakan juga tengah dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai situasi yang ada.
Sekretaris BPBD menyatakan bahwa pengumpulan data demi penanganan bencana sangat penting. Mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu, mereka tetap bersiaga untuk menanggulangi segala kemungkinan yang terjadi.




