JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI baru-baru ini melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dalam pertemuan ini, BRIN memaparkan berbagai inovasi yang berfokus pada penanggulangan bencana, sebuah isu yang semakin relevan mengingat seringnya bencana alam di Indonesia.
Anggota Komisi X DPR RI, Furtasan Ali Yusuf, mengungkapkan harapan tinggi terhadap langkah-langkah yang diajukan BRIN. Ia menekankan bahwa informasi mengenai riset dan inovasi perlu disebarluaskan lebih masif agar masyarakat dan institusi pendidikan dapat memanfaatkannya.
“Saya berharap informasi ini bisa dimasifkan agar masyarakat dan perguruan tinggi mengenal dengan baik,” jelas Furtasan. Hal ini penting agar potensi riset dapat dikenal luas dan diakses oleh pelajar dari berbagai tingkat pendidikan.
Strategi BRIN dalam Menghadapi Bencana Alam yang Berkepanjangan
BRIN menjelaskan berbagai langkah dan inovasi yang sedang dikembangkan untuk menghadapi bencana, terutama banjir yang kerap melanda wilayah Sumatera. Dengan dukungan dari DPR, BRIN berkomitmen untuk memperkuat sistem tanggap darurat yang efektif.
Kepala BRIN, Arif Satria, turut menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam mengelola risiko bencana. Ia menambahkan bahwa teknologi menjadi salah satu pilar utama dalam optimalisasi respons kebencanaan di Indonesia.
Dalam konteks ini, penggunaan teknologi digital dan ilmu pengetahuan modern sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih cepat dan efektif dalam menghadapi berbagai tantangan akibat bencana.
Pentingnya Sosialisasi dan Edukasi kepada Masyarakat
Furtasan menekankan perlunya sosialisasi yang lebih aktif mengenai riset-riset yang ada di BRIN. Tidak hanya fokus pada inovasi, tetapi juga pendidikan untuk masyarakat tentang cara-cara menghadapi bencana.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah melalui kegiatan edukasi yang melibatkan pemerintah daerah. Diharapkan, dengan adanya komunikasi yang baik, bisa tercipta kesadaran akan pentingnya inovasi dalam penanggulangan bencana.
Fasilitas yang ada di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Cibinong pun menjadi salah satu lokasi penting yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan studi dan penelitian. Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung mahasiswa dan pelajar dalam memahami isu kebencanaan lebih dalam.
Implementasi Teknologi dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia
Dengan memanfaatkan inovasi teknologi, BRIN berkomitmen untuk mempercepat proses hilirisasi teknologi kebencanaan. Ini menjadi salah satu langkah strategis agar teknologi dapat diakses secara merata oleh seluruh daerah di Indonesia.
Kepala BRIN mengungkapkan bahwa pengembangan sistem sejak dini akan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Teknologi dapat digunakan untuk memprediksi dan mengidentifikasi potensi bencana sebelum terjadi, sehingga langkah antisipasi dapat segera diambil.
Lebih jauh lagi, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas lokal, juga diperlukan. Hal ini demi memastikan bahwa upaya penanggulangan bencana dapat terintegrasi dengan baik di semua lapisan masyarakat.




