Kapal ambulans yang dilaporkan hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan di Selat Madura, Jawa Timur. Miraculously, seluruh awak kapal dinyatakan selamat, meskipun mengalami berbagai tantangan selama di laut.
Kapal tersebut dinakhodai oleh M. Tahir, berusia 65 tahun, bersama dua anak buah kapal, Najamuddin dan Hasri. Mereka terdampar di kawasan permukiman penduduk setelah terombang-ambing di lautan selama beberapa waktu.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar menyatakan bahwa semua awak kapal berhasil diselamatkan dan dalam kondisi baik. Kapal ambulans yang beroperasi untuk melayani masyarakat di pulau-pulau terluar ini adalah milik pemerintah setempat.
Kapal tersebut dilaporkan hilang kontak pada tanggal 13 oktober saat berlayar dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang. Waktu perjalanan yang diestimasi sekitar delapan jam membuat kekhawatiran muncul saat malam tiba dan kapal belum juga tiba di tujuan.
Andi Sultan, dari Basarnas, menyampaikan bahwa penyebab pasti hilangnya kontak kapal masih dalam penyelidikan. Beberapa kemungkinan seperti mesin yang mati atau gangguan lain masih dipertimbangkan.
Proses Pencarian yang Intensif oleh Basarnas
Setelah laporan bahwa kapal tersebut hilang, Basarnas bersama tim gabungan melakukan operasi pencarian selama tujuh hari. Meskipun pencarian dilakukan dengan serius, tidak ditemukan indikasi keberadaan kapal atau awaknya, yang menyebabkan operasi dihentikan.
Badan Pencarian dan Pertolongan ini tidak henti-hentinya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat. Menurut Andi Sultan, keberlangsungan hubungan dengan pihak-pihak ini penting untuk memastikan kondisi kapal dan awaknya tetap terpantau.
Pencarian yang dilakukan meliputi area yang luas di sekitar perairan Pangkep dan sekitarnya. Namun, keberhasilan baru terlihat saat kapal muncul di perairan Selat Madura.
Dengan semangat dan kerja keras, tim SAR menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga keselamatan di perairan. Keberhasilan mereka juga menjadi pelajaran penting bagi proses pencarian di masa mendatang.
Keberadaan dan Fungsi Kapal Ambulans Laut
Kapal ambulans yang ditemukan merupakan transportasi vital bagi masyarakat di pulau-pulau terluar. Dirancang untuk mampu menampung hingga 18 penumpang, kapal ini dilengkapi untuk mengangkut pasien dan menyampaikan layanan medis lainnya.
Selama ini, kapal ini berfungsi sebagai alat transportasi kesehatan yang menghubungkan pulau-pulau dengan daratan. Keberadaannya sangat penting, mengingat keterbatasan akses bagi penduduk pulau.
Pemerintah Kabupaten Pangkep bertanggung jawab atas operasi kapal ini, berfungsi sebagai penjamin kesehatan masyarakat di area yang terpencil. Dalam situasi darurat, kapal ambulans ini menjadi harapan bagi mereka yang membutuhkan pertolongan segera.
Kondisi kapal saat ini dilaporkan rusak ringan. Proses perbaikan sedang berlangsung sebelum kapal kembali berlayar menuju tujuan awalnya di Sulawesi Selatan.
Pentingnya Keselamatan di Perairan dan Tanggapan Masyarakat
Kasus hilangnya kapal ambulans ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan di perairan. Dengan banyaknya aktivitas pelayaran, diperlukan perhatian ekstra agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Komunitas juga menunjukkan kepedulian yang tinggi selama proses pencarian. Mereka berharap agar upaya yang dilakukan bisa lebih baik lagi dalam memastikan keselamatan setiap perjalanan di laut.
Setelah kapal ditemukan, masyarakat setempat merasa lega dan bersyukur atas keselamatan awak kapal. Dukungan dari semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.
Dukungan ini mencakup penyediaan sarana dan prasarana, serta peningkatan pelatihan bagi awak kapal. Dengan cara ini, diharapkan keselamatan pelayaran di wilayah tersebut dapat terjamin dengan lebih baik di masa depan.




