BANDAR LAMPUNG – Kunjungan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, ke Provinsi Lampung baru-baru ini menandai sebuah momen penting dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia. Dalam kesempatan ini, ia mengunjungi Pameran Kriya Jemari yang diadakan di Graha Wangsa, Bandar Lampung, dan memberikan perhatian khusus pada tema yang diusung pameran tersebut.
Pameran yang mengambil tema “Merajut Tradisi Menenun Inovasi” ini menjadi sorotan, karena menunjukkan betapa kaya dan beragamnya kebudayaan Indonesia, terutama yang berasal dari Lampung. Fadli Zon menyatakan bahwa pameran semacam ini sangat penting sebagai sarana untuk mempromosikan budaya lokal dan memperkuat identitas bangsa.
Dalam pameran ini, berbagai hasil kerajinan tangan dan kain wastra Lampung dipamerkan, menampilkan keindahan serta keunikan warisan yang harus dijaga. Selain itu, pameran ini juga menjadi ajang kolaborasi antara tradisi dan inovasi yang ditawarkan oleh generasi muda.
Pentingnya Inovasi dalam Pelestarian Budaya Indonesia
Saat memberikan sambutan, Fadli Zon menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam memajukan kebudayaan. Ia menekankan bahwa kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, melainkan harus terus berkembang. Inovasi dalam kebudayaan dapat dilihat dari cara pengolahan, presentasi, dan pemanfaatan kebudayaan itu sendiri.
Melalui pameran ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mengenal berbagai produk budaya, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Inovasi menjadi kunci untuk menjaga relevansi kebudayaan di tengah perubahan zaman yang sangat cepat saat ini.
Ini merupakan bentuk pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan aset kebudayaan sebagai bagian dari identitas nasional yang harus dipertahankan. Fadli Zon percaya bahwa dengan inovasi, kebudayaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kecenderungan masyarakat saat ini, tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional yang ada.
Peran Generasi Muda dalam Memajukan Kebudayaan
Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, juga menekankan peran generasi muda dalam pameran tersebut. Ia menjelaskan bahwa pameran ini memberikan kesempatan bagi para perajin untuk menunjukkan karya mereka, yang merupakan hasil dari kolaborasi dengan kreativitas generasi muda. Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi.
Setiap helai kain wastra Lampung yang diperlihatkan dalam pameran ini tidak hanya merupakan hasil karya tangan, tetapi juga membawa cerita dari leluhur. Purnama mengungkapkan bahwa tradisi dan inovasi seharusnya berjalan beriringan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menarik perhatian, terutama bagi generasi baru.
Dengan semangat ini, para perajin dan generasi muda berkolaborasi dalam menciptakan karya yang terinspirasi dari tradisi, namun tetap relevan dengan zaman. Ini bukan hanya tentang mempertahankan, tetapi juga mengembangkan budaya menjadi lebih hidup dan dinamis.
Manfaat Ekonomi dari Pelestarian Budaya
Selain aspek sosial dan budaya, pelaksanaan pameran semacam ini juga membawa dampak positif dari sisi ekonomi. Kebudayaan yang dipromosikan dengan baik dapat menarik perhatian wisatawan, sehingga berpotensi meningkatkan perekonomian daerah. Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah sangat mendukung usaha-usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dari kebudayaan.
Melalui kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pameran ini memberikan peluang bagi para pengusaha lokal untuk memasarkan produk mereka ke masyarakat yang lebih luas.
Dengan mengintegrasikan kebudayaan dalam sektor ekonomi, kita bisa menciptakan kebangkitan budaya yang tidak hanya menguntungkan secara kultural, tetapi juga finansial. Pameran seperti Kriya Jemari ini menjadi contoh nyata bagaimana budaya bisa berperan dalam pembangunan ekonomi di suatu daerah.




