Rahayu Sarawasti Djojohadikusumo, anggota DPR yang juga keponakan Prabowo Subianto, mengejutkan publik dengan keputusan awalnya untuk mundur dari kursi yang diembannya. Namun, langkah ini tidak berlanjut setelah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI menolak pengunduran dirinya, menyatakan bahwa Sara tidak pernah mengajukan secara resmi pengunduran diri tersebut.
MKD juga menegaskan bahwa Rahayu tidak melakukan pelanggaran yang dapat membenarkan langkah mundur ini. Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat dan juga di internal partainya.
Kondisi ini bermula dari pernyataan kontroversialnya pada Februari 2025. Di tengah kritik dan protes yang sedang berlangsung, Sara mengajak masyarakat untuk berwirausaha alih-alih mengandalkan bantuan pemerintah, sebuah pernyataan yang memicu reaksi beragam.
Keputusan MKD dan Reaksi Fraksi Partai
Setelah keputusan MKD diumumkan, Wakil Ketua DPR menyatakan bahwa proses pengunduran diri Rahayu tidak memiliki dasar yang kuat, sehingga putusan untuk tetap menjabat berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa MKD mempertimbangkan aspek hukum dan ketentuan yang ada.
Dalam keputusannya, MKD mencatat bahwa Rahayu tidak terlibat dalam pelanggaran yang berarti. Pernyataan-pernyataan yang dianggap kontroversial tidak mencapai tingkat pelanggaran yang bisa diadukan ke pihak MKD, yang menjadi alasan utama penolakan terhadap pengunduran diri.
Fraksi Partai Gerindra pun merespons keputusan ini dengan segera berkomunikasi dengan Sara dan MKD. Mereka menyatakan akan memproses langkah-langkah lebih lanjut menyusul keputusan ini.
Pernyataan Rahayu tentang Masyarakat dan Usaha
Pernyataan Rahayu yang mengajak masyarakat menjadi pengusaha menjadi sorotan publik. Dalam konteks ini, banyak yang menafsirkan ajakannya sebagai langkah meremehkan peran pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Dalam video permintaannya untuk mengundurkan diri, ia juga menjelaskan bahwa pernyataannya sebelumnya dipotong dan disalahartikan.
Rahayu menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud untuk merendahkan mereka yang mencari pekerjaan di sektor formal. Dia mengungkapkan kesedihannya karena pernyataan itu telah dimanfaatkan untuk memicu reaksi negatif dari masyarakat.
Dengan tindakan pengunduran ini, diharapkan ada pemahaman yang lebih baik di antara publik tentang tujuan dan maksud dari pernyataan yang disampaikan. Rahayu menegaskan bahwa dia tidak bermaksud untuk meremehkan orang yang berusaha mencari nafkah dengan cara yang sah.
Spekulasi tentang Jabatan dan Masa Depan Karier Sara
Sepanjang proses ini, muncul berbagai spekulasi mengenai masa depan karier politik Rahayu. Banyak yang berspekulasi bahwa pengunduran dirinya mungkin berhubungan dengan peluang untuk mendapatkan jabatan di kabinet pemerintahan mendatang. Ini mengindikasikan bahwa dunia politik Indonesia tetap dinamis.
Namun, Rahayu dengan tegas membantah semua spekulasi yang menghubungkan keputusannya dengan jabatan Menpora. Ia menyatakan bahwa keputusan mundur tidak ada kaitannya dengan ambisinya untuk menjabat di kabinet.
Dalam pernyataan terakhirnya, dia menegaskan bahwa keterpilihannya di DPR adalah hasil dari kepercayaan rakyat, bukan karena ikatan keluarga. Hal ini menunjukkan rasa tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.




